KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pseudomonas”
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai bakteri Pseudomonas sp atau yang lebih khususnya membahas pengertian Pseudomonas, morfologi, serta identifikasi dan sifat biokimiawi maupun patogenitas.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bakteri Pseudomonas sp.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bekasi 25 April, 2013
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................1
Daftar
Isi..........................................................................................................................2
BAB I
Pendahuluan.......................................................................................................................3
BAB II
Klasifikasi..........................................................................................................................4
Pseudomonas
aeruginosa................................................................................................5
·
Morfologi
·
Reaksi biokimia
dan sifat biakan
·
Daya tahan
·
Genetik
·
Struktur
antigen
Patogenesis......................................................................................................................7
Infeksi
klinik...................................................................................................................7
·
Epidemiologi
·
Patogenesis dan
manifestasi klinik
·
Diagnosis
laboratorium
·
Pengobatan
·
Pengawasan
·
Pseudomonas
yang lain
Identifikasi......................................................................................................................11
Daftar
Pustaka................................................................................................................14
BAB I
Pendahuluan
Genus Pseudomonas terdiri dari
sejumlah kuman batang negatif Gram yang tidak meragi karbohidrat, hidup aerob
di tanah dan air.
Dalam
habitat alam tersebar luas dan memegang peranan penting dalam pembusukan zat
organik. Bergerak dengan flagel polar, satu atau lebih. Beberapa diantaranya
adalah fakultatif khemolitotrof, dapat memakai H2 atau CO sebagai
sumber karbon. Katalase positif.
Ada
yang patogen bagi binatang atau tanaman dan ada yang patogen bagi kedua-duanya.
Kebanyakan spesies Pseudomonas tidak menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi
kuman ini penting karena bersifat oportunis patogen, dapat menyebabkan infeksi
pada individu dengan ketahanan tubuh yang menurun.
Infeksinya
biasanya gawat, sulit diobati dan biasanya merupakan infeksi nosokomial. Genus
Pseudomonas mempunyai spesies paling sedikit 10-12 yang penting dalam klinik.
BAB II
Klasifikasi
Pseudomonas P. aeruginosa colonies on
an agar plate. Scientific classification
Domain: Bacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Gammaproteobacteria
Order: Pseudomonadales
Family: Pseudomonadaceae
Genus: Pseudomonas
Pseudomonas
Aeruginosa
Kuman ini sering dihubungkan dengan
penyakit pada manusia. Organisme ini dapat merupakan penyebab 10-20% infeksi
nosokomial. Sering diisolasi dari penderita dengan neoplastik, luka dan luka
bakar yang berat. Kuman ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran
pernafasan bagian bawah, saluran kemih, mata, dan lain-lain.
Morfologi
Batang negatif Gram: 0,5-1,0 x
3,0-4,0 um. Umumnya mempunyai flagel polar tetapi kadang-kadang 2-3 flagel.
Bila tumbuh pada perbenihan tanpa sukrosa terdapat lapisan lendir polisakharida
ekstraseluler.
Struktur dinding sel sama dengan
famili Enterobacteriaceae. Strain yang di isolasi dari bahan klinik sering
mempunyai pili untuk perlekatan pada permukaan sel dan memegang peranan penting
dalam resistensi terhadap fagositosis.
Reaksi Biokomia dan Sifat Biakan
Pseudomonas aeruginosa merupakan
organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat memakai 80 gugus organik yang
berbeda untuk pertumbuhan dan amonia sebagai sumber nitrogen.
Dapat
tumbuh pada perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman Enterobacteriaceae dan
mempunyai kemampuan untuk mentolerir keadaan alkalis, juga dapat tumbuh pada
perbenihan untuk kuman vibrio. Meskipun Pseudomonas merupakan organisme aerob,
tetapi ia dapat mempergunakan nitrat dan arginin sebagai aseptor elektron dan
tumbuh secara anaerob.
Suhu
pertumbuhan optimum ialah 35˚C, tetapi dapat juga tumbuh 42˚C. Hasil isolasi
bahan klinik sering memberikan beta hemolisis pada agar darah.
Pseudomonas
aeruginosa adalah satu-satunya spesies yang menghasilkan:
1. Piosianin, suatu pigmen yang larut dalam khloroform.
Strain lainnya menghasilkan pigmen fenazin. Pada perbenihan Pseudomonas P agar
pembentukan pigmen akan bertambah.
2. Fluoresen, suatu pigmen yang larut dalam air. Beberapa
strain menghasilkan pigmen merah.
Daya tahan
Pseudomonas aeruginosa lebih resisten terhadap
disinfektan daripada kuman lain. Kuman ini menyenangi hidup dalam suasana
lembab seperti pada peralatan pernafasan, air dingin, bedpan, lantai, kamar
mandi, tempat air, dan lain-lainnya.
Kebanyakan
antibiotika dan antimikroba tidak efektif terhadap kuman ini. Pernah di isolasi
dari gugusan NH4 dan dari sabun heksakholofen. Fenol dan
beta-glutaraldehid biasanya merupakan disinfektan yang efektif. Air mendidih
dapat membunuh kuman ini.
Genetik
Pemindahan gen antar strain
Pseudomonas dapat terjadi melalui:
·
Konjugasi
·
Transduksi
Resistensi terhadap karbenisilin
secara genetik dapat dipindahkan melaui R faktor. Untuk membedakan strain satu
sama lain ialah dengan jalan reaksi serologi, tipe faga dan tipe piosin (bakeriocin).
Struktur Antigen
Antigen O atau antigen somatik
dipakai untuk menggolongkan pelbagai strain dalam tujuan epidemiologik.
Pemeriksaan dengan bekteriofaga dan piosin perlu dilakukan untuk melengkapi
sifat-sifat dari strain yang di isolasi selama epidemik. Juga lapisan lendir
bersifat imunogenik dan memegang peranan dalam proteksi sel kuman terhadap
fagositosis. Imunisasi aktif dan pasif terhadap lendir ini dapat mencegah efek
letal dari toksin dan kuman-kuman hidup pada tikus.
Patogenesis
Mekanisme bagaimana Pseudomonas
aeruginosa dapat menyebabkan penyakit pada manusia belum diketahui.
Sejumlah
enzin dan toksin dan juga lendir dan endotoksin menyebabkan efek patologik pada
binatang tetapi peranannya pada manusia belum dapat ditentukan.
Paling
sedikit dihasilkan dua tipe protease yang menyebabkan lesi hemoragik kulit dan
destruksi jaringan kornea mata. Tidak ada efek letal. Dua hemolisin dihasilkan
yaitu: fosfolipase dan glikolipid. Kedu-duanya tidak bersifat letal. Pada
Pseudomonas aeruginosa pneumonia, fosfolipase ini memperkuat penyerbuan
organisme dengan menghancurkan jaringan paru dan menyebabkan atelektasis dan
nekrosis.
Terdapat
3 eksotoksin yaitu: A, B, dan C yang bersifat letal bagi tikus putih dan anjing
dan menyebabkan syok hipotensi pada kera. Telah ditemukan enterotoksin yang
menyebabkan infeksi intestinal sehingga terjai diare.
Infeksi
Klinik
Epidemiologi
Infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa
terjadi pada orang yang mempunyai ketahanan tubuh yang menurun, yaitu penderita
luka bakar, orang yang sakit berat atau dengan penyakit metabolik atau mereka
yang sebelumnya memakai atau mempergunakan alat-alat bantu kedokteran.
Frekuensi infeksi pada saluran kemih lebih tinggi pada orang muda.
Perpanjangan pengobatan dengan
imunosupresi atau obat antimikroba dan terapi dengan radiasi mempengaruhi
kerentanan individu terhadap infeksi Pseudomonas tidak hanya terdapat dalam
tanah dan air, tapi kira-kira 10% terdapat dalam tinja dan kulit dari individu
normal. Hampir ditiap bagian dan lingkungan rumah sakit dapat dihuni oleh
organisme ini, seperti pada kateter, instrumen-instrumen dan cairan intravena,
bahkan di sabun. Pemindahan dari penderita ke penderita melalui pegawai rumah
sakit lebih menentuka dalam penyebaran organisme ini daripada penyebaran
melalui udara.
Hasil
survey dan epidemiologi (luar negeri): Pseudomonas merupakan:
·
Infeksi
nosokomial 10%, isolasi dari darah 11% dan infekso nosokomial epidemik 4%.
Dalam unit luka
bakar atau pusat kanker, Pseudomonas dapat menyebabkan 30% dari semua infeksi.
Patogenesis dan Manifestasi Klinik
Pseudomonas
aeruginosa dapat mengadakan infeksi pada jaringan atau bagian dari tubuh. Lesi
lokal terjadi pada luka atau luka bakar, kornea, saluran kemih dan paru-paru.
Selain daripada itu juga menyebabkan endokarditis bakterialis dan
gastroenteritis. Infeksi jaringan kornea dapat menyebabkan kebutaan. Dari
infeksi lokal kuman ini dapat menyebar melalui darah, sehingga menyebabkan
septikemia dan lesi fokal pada jaringan lain. Pada septikemia angka kematian dapat
mencapai 80%.
Pada penyakit Pneumonia Pseudomonas
biasanya terjadi sianosis yang makin lama makin bertambah, biasanya dengan
empiema. Dengan sinar X dapat dilihat adanya infiltrasi didalam lobus bagian
bawah yang bersifat nodular dan nekrosis dengan pembentukan abses. Mortalitas
adalah tinggi pada Pneumonia Pseudomonas.
Pada penderita leukimia mortalitas
lebih tinggi bila penderita leukopeni yang berat. Pada penderita dengan
vibrosiskistik, organisme ini sering berkapsul untuk mencegah fagositosis.
Diagnosis Laboratorium
·
Isolasi
Pseudomonas
dapat tumbuh pada pelbagai media.
Pengobatan
Kebanyakan antimikroba tidak efektif
terhadap Pseudomonas. Kebanyakan dari strain organisme ini peka terhadap:
amikasin, gentamisin, tobramisin dan kolistin.
Kepekaan
ini terus berkembang terutama pada pengobatan yang lama. Kira-kira 50% sensitif
terhadap karbenisol. Karbenisilin dan gentamisin invivo bekerja sinergistik.
Vaksin heptavalen (Pseudogen) telah dikembangkan dan efektif pada luka bkar.
Pengawasan
Penyebaran dari Pseudomonas akan
meluas bila cara kerja ceroboh, juga pencucian tangan yang tidak sempurna,
desinfektan dan cara pemakaian kateter dan alat pernafasan yang kurang
disterilkan dengan baik. Typing dari strain penting untuk mengetahui sumber infeksi
dan untuk mencegah penyebarannya.
Pseudomonas yang lain
Sejumlah Pseudomonas lain telah di
isolasi dari lingkungan rumag sakit, dan ternyata hanya sebagai kontaminan.
Kebanyakan dari organisme ini penghuni dari tanah, tetapi Pseudomonas mallei
adalah patogen bagi binatang.
Pseudomonas cepacia
Sering di isolasi dari lingkungan
rumah sakit dan bahan klinik. Kuman ini mempunyai hubungan dengan penyakit:
endokarditis septikemia, infeksi luka dan infeksi saluran kemih. Kebanyakan
resisten terhadap antibiotik.
Pseudomonas maltophilia
Sering di isolasi dari orofaring dan
sputum, juga dari lingkungan dan dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Dapat
menginfeksi luka, saluran kemih dan darah. Kebanyakan resisten terhadap
antibiotika.
Psedomonas mallei
Organisme ini penyebab penyakit
kelenjar pada kuda dan keledai. Manusia dapat infeksi karena kontak melalui
goresan kulit atau inhalasi.
Pseudomonas pseudomallei
Organisme ini merupakan penghuni
biasa dari tanah menyebabkan melioidosis yaitu suatu penyakit kelenjar pada
manusia. Organisme ini masuk kedalam badan dengan jalan inhalasi atau melalui
kulit lecet. Memberikan penyakit pulmonar yang ringan serupa tuberkulosis atau
penyakit jamur. Meliodosis dapat juga berupa septikemia akut dan menyebabkan
kematian cepat.
Reaksi
penyakitnya dapat terjadi setelah beberapa tahun dan diberi nama Vietnamese
timebomb. Dapat di isolasi dari: sputum, urine, pus atau darah.
Spesies Lain
Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas
putida, Pseudomonas alcaligenes. Pseudomonas acidovorans dan Pseudomonas
spesies lain telah di isolasi dari bahan klinik. Sering bukan sebagai penyebab
penyakit, tetapi meskipun jarang, mereka dapat sebagai penyebab infeksi luka,
pleura dan saluran kemih.
Pseudomonas
fluoresens sering di isolasi dari lingkungan rumah sakit atau produk darah.
Kuman ini tumbuh merata dalam suhu 37˚C. Gejala pada manusia ialah demam,
karena endotoksinnya.
Identifikasi
Pseudomonas aeruginosa
1. Penanaman pada
media Braint Hert Infision
( BHI ) Sampel yang telah dihomogenkan, diambil 1 mL dengan pipet
voloumesteril, kemudian dituang
pada media BHI
secara aseptis di inkubasi 37ºCselama 24 jam.2. Pembiakan pada
media Mac Conkey
Agar secara aseptis diinokulasikan
biakan kuman dar i media BHI ke
media MacConkey dengan cara diambil 1 ons mata lalu ditanam secara gores
kuadran.Diinkubasi 37ºC selama 24 jam. Koloni
Pseudomonas aeruginosa
dilakukanpurifikasi untuk masing –masing
koloni ke media Mac Conkey diinkubasi
37ºC selama 24 jam. Koloni
Pseudononas aeruginosa
pada media
ini koloni berbentuk bulat, warna transparan, tepi tidak rata, konsistensi smooth, diameter 2 –3
mm, elevasi cembung
bersifat non laktosa ferneter.
3. Pengecatan Gram Koloni tersangka dari media Mac Conkey 1 dilakukan pengecatan Gram dengan cara diambil koloni
dengan ose mata secara aseptis, Diletakan pada
obyek glass yang sebelumnya telah di bersihkan dengan alkohol 70%,diratakan dan dikeringkan lalu
difiksasi, genangi cat gentian violet 2 –3 menit, cuci dengan air
mengalir, gengangi cap lugol 1 menit, cuci dengan airmengalir, gengangi alkohol
absolut 45 detik, cuci dengan air mengalir, genangi safranin 3 –4 menit, cuci dengan air
mengalir, keringkan dan dilihat
dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000
kali.
Pseudomonas aeruginosa
berbentuk batang, bersifat gram
negatif
.4. Uji Biokimiaa. Uji Produksi
H2S pada media
TSIA ( Triple Sugar Iron Agar ) Secara aseptis diinokulasikan biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia
TSIA, diambil 1 ons mata ditanam dengan cara digoreskan pada lereng media dan ditusuk pada dasar
media, Inkubasikan selama 24 jampada suhu 37ºC.
Pseudomonas aeruginosa
menghasilkan K/K H2S dangas
.b. Uji IndolSecara aseptis
diinokulasikan biakan kuman dari media Mac Conkey ke media Trypthopan borth, inkubasikan 370 C kemudian
ditambah 3–4 tetes reagen Kofac's melalui dinding tabung
reaksi. Hasil positif ditandai terbentuknya cincin
merah.
Pseudomonas aeruginosa
Pada uji
indol negative.
c. Uji MR ( Metyl Red )Secara aseptis
diinokulasikan biakan kuman dari
media Mac Conkey kemedia Metyl red, diinkubasikan 37ºC selama 24 jam, kemudian
ditambah3 – 4 tetes reagen
Metyl Red. Hasil positif berwarna merah.
Pseudomonas aeruginosa
Uji Metyl Red hasil positif
.d. Uji VP ( Voges Proskaeur
)Secara aseptis diinokulasikan biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia Voges
Proskaeur Broth, inkubasikan 37ºC selama 24 jam, kemudian tambah3 –4 tetes
regen ά naftol 5% dan 3 tetes KOH 40%. Pseudomonas
aeruginosa
pada uji VP hasilnya
negatif.e. Uji Citrat, motilitis dan Urea Secara aseptis diinokulasikan biakan kuman dari
media Mac Conke y ke media Simon Citrat,
Senisolit, Urea Agar, dengan cara digores kuadarandan ditusuk untuk
motilitas, inkubasikan 37ºC selama 24 jam.
Pseudomonas aeruginosa
uji Citrat dan Motil hasilnya
positif sedangkanurea hasilnya negatif.
5. Uji Fermentasi Gula –gula
Secara aseptis
diinokulasikan biakan kuman dari media
Mac Conkey kemedia gula –gula (
glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, manitol)
inkubasikan37ºC selama 24 jam.
Pseudomonas aeruginosa
pada uji gula –gula
semuahasil negatif
.6. Uji KatalaseKoloni dari
media Nutrient Agar dilakukan uji katalase dengan
caramengambil koloni tersebut dengan ose mata secara aseptis, letakan pada obyek glass yang
sebelumnya dibersihkan dengan alkohol 70%, ratakan, kemudian tambah 1 tetes reagen H2O2 3% . Hasil positif ditandai dengan
terbentuknya gelembung -gelembung udara, warna putih.
Pseudomonas aeruginosa
uji katalase hasilnya positif
7. Uji OksidaseKoloni
Pseudomonas aeruginosa
dari media Nutrient Agar
dilakukan ujioksidase dengan cara mengambil koloni tersebut dengan ose mata
secaraaseptis, letakan pada kertas
saring yang terletak pada obyek glass kemudian
ditambah 1 tetes 1 –1 Dimethyl
Para-phenil Hidroklorida 1%.
Hasil positif dintandai dengan
terbentuknya warna hitam
pada koloni dikertas saring.
Pseudomonas
aeruginosa pada uji oksidase hasil positif.
Daftar
Pustaka
Buku Ajar
Mikrobiologi Kedokteran
No comments:
Post a Comment