Pages

makalh Pseudomonas sp

Thursday, June 20, 2013

KATA PENGANTAR




Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pseudomonas

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai bakteri Pseudomonas sp atau yang lebih khususnya membahas pengertian Pseudomonas, morfologi, serta identifikasi dan sifat biokimiawi maupun patogenitas.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bakteri Pseudomonas sp.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bekasi 25 April, 2013



                                                                                                         

Penyusun

























Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................1

Daftar Isi..........................................................................................................................2

BAB I

Pendahuluan.......................................................................................................................3

BAB II

Klasifikasi..........................................................................................................................4

Pseudomonas aeruginosa................................................................................................5

·         Morfologi

·         Reaksi biokimia dan sifat biakan

·         Daya tahan

·         Genetik

·         Struktur antigen

Patogenesis......................................................................................................................7

Infeksi klinik...................................................................................................................7

·         Epidemiologi

·         Patogenesis dan manifestasi klinik

·         Diagnosis laboratorium

·         Pengobatan

·         Pengawasan

·         Pseudomonas yang lain

Identifikasi......................................................................................................................11

Daftar Pustaka................................................................................................................14











BAB I

Pendahuluan

Genus Pseudomonas terdiri dari sejumlah kuman batang negatif Gram yang tidak meragi karbohidrat, hidup aerob di tanah dan air.

          Dalam habitat alam tersebar luas dan memegang peranan penting dalam pembusukan zat organik. Bergerak dengan flagel polar, satu atau lebih. Beberapa diantaranya adalah fakultatif khemolitotrof, dapat memakai H2 atau CO sebagai sumber karbon. Katalase positif.

          Ada yang patogen bagi binatang atau tanaman dan ada yang patogen bagi kedua-duanya. Kebanyakan spesies Pseudomonas tidak menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi kuman ini penting karena bersifat oportunis patogen, dapat menyebabkan infeksi pada individu dengan ketahanan tubuh yang menurun.

          Infeksinya biasanya gawat, sulit diobati dan biasanya merupakan infeksi nosokomial. Genus Pseudomonas mempunyai spesies paling sedikit 10-12 yang penting dalam klinik.



























BAB II

Klasifikasi




Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/85/Pseudomonas_aeruginosa_01.jpg/220px-Pseudomonas_aeruginosa_01.jpgPseudomonas P. aeruginosa colonies on an agar plate. Scientific classification

 Domain: Bacteria

 Phylum: Proteobacteria



 Family: Pseudomonadaceae

Genus: Pseudomonas






Pseudomonas Aeruginosa

Kuman ini sering dihubungkan dengan penyakit pada manusia. Organisme ini dapat merupakan penyebab 10-20% infeksi nosokomial. Sering diisolasi dari penderita dengan neoplastik, luka dan luka bakar yang berat. Kuman ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah, saluran kemih, mata, dan lain-lain.

Morfologi                                                                

Batang negatif Gram: 0,5-1,0 x 3,0-4,0 um. Umumnya mempunyai flagel polar tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan tanpa sukrosa terdapat lapisan lendir polisakharida ekstraseluler.

Struktur dinding sel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang di isolasi dari bahan klinik sering mempunyai pili untuk perlekatan pada permukaan sel dan memegang peranan penting dalam resistensi terhadap fagositosis.

Reaksi Biokomia dan Sifat Biakan

Pseudomonas aeruginosa merupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat memakai 80 gugus organik yang berbeda untuk pertumbuhan dan amonia sebagai sumber nitrogen.

          Dapat tumbuh pada perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman Enterobacteriaceae dan mempunyai kemampuan untuk mentolerir keadaan alkalis, juga dapat tumbuh pada perbenihan untuk kuman vibrio. Meskipun Pseudomonas merupakan organisme aerob, tetapi ia dapat mempergunakan nitrat dan arginin sebagai aseptor elektron dan tumbuh secara anaerob.

          Suhu pertumbuhan optimum ialah 35˚C, tetapi dapat juga tumbuh 42˚C. Hasil isolasi bahan klinik sering memberikan beta hemolisis pada agar darah.

          Pseudomonas aeruginosa adalah satu-satunya spesies yang menghasilkan:

1.     Piosianin, suatu pigmen yang larut dalam khloroform. Strain lainnya menghasilkan pigmen fenazin. Pada perbenihan Pseudomonas P agar pembentukan pigmen akan bertambah.

2.    Fluoresen, suatu pigmen yang larut dalam air. Beberapa strain menghasilkan pigmen merah.

 Daya tahan

 Pseudomonas aeruginosa lebih resisten terhadap disinfektan daripada kuman lain. Kuman ini menyenangi hidup dalam suasana lembab seperti pada peralatan pernafasan, air dingin, bedpan, lantai, kamar mandi, tempat air, dan lain-lainnya.

          Kebanyakan antibiotika dan antimikroba tidak efektif terhadap kuman ini. Pernah di isolasi dari gugusan NH4 dan dari sabun heksakholofen. Fenol dan beta-glutaraldehid biasanya merupakan disinfektan yang efektif. Air mendidih dapat membunuh kuman ini.

Genetik

Pemindahan gen antar strain Pseudomonas dapat terjadi melalui:

·         Konjugasi

·         Transduksi

Resistensi terhadap karbenisilin secara genetik dapat dipindahkan melaui R faktor. Untuk membedakan strain satu sama lain ialah dengan jalan reaksi serologi, tipe faga dan tipe piosin (bakeriocin).

Struktur Antigen

Antigen O atau antigen somatik dipakai untuk menggolongkan pelbagai strain dalam tujuan epidemiologik. Pemeriksaan dengan bekteriofaga dan piosin perlu dilakukan untuk melengkapi sifat-sifat dari strain yang di isolasi selama epidemik. Juga lapisan lendir bersifat imunogenik dan memegang peranan dalam proteksi sel kuman terhadap fagositosis. Imunisasi aktif dan pasif terhadap lendir ini dapat mencegah efek letal dari toksin dan kuman-kuman hidup pada tikus.











Patogenesis

Mekanisme bagaimana Pseudomonas aeruginosa dapat menyebabkan penyakit pada manusia belum diketahui.

          Sejumlah enzin dan toksin dan juga lendir dan endotoksin menyebabkan efek patologik pada binatang tetapi peranannya pada manusia belum dapat ditentukan.

          Paling sedikit dihasilkan dua tipe protease yang menyebabkan lesi hemoragik kulit dan destruksi jaringan kornea mata. Tidak ada efek letal. Dua hemolisin dihasilkan yaitu: fosfolipase dan glikolipid. Kedu-duanya tidak bersifat letal. Pada Pseudomonas aeruginosa pneumonia, fosfolipase ini memperkuat penyerbuan organisme dengan menghancurkan jaringan paru dan menyebabkan atelektasis dan nekrosis.

          Terdapat 3 eksotoksin yaitu: A, B, dan C yang bersifat letal bagi tikus putih dan anjing dan menyebabkan syok hipotensi pada kera. Telah ditemukan enterotoksin yang menyebabkan infeksi intestinal sehingga terjai diare.



Infeksi Klinik

Epidemiologi

Infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa terjadi pada orang yang mempunyai ketahanan tubuh yang menurun, yaitu penderita luka bakar, orang yang sakit berat atau dengan penyakit metabolik atau mereka yang sebelumnya memakai atau mempergunakan alat-alat bantu kedokteran. Frekuensi infeksi pada saluran kemih lebih tinggi pada orang muda.

Perpanjangan pengobatan dengan imunosupresi atau obat antimikroba dan terapi dengan radiasi mempengaruhi kerentanan individu terhadap infeksi Pseudomonas tidak hanya terdapat dalam tanah dan air, tapi kira-kira 10% terdapat dalam tinja dan kulit dari individu normal. Hampir ditiap bagian dan lingkungan rumah sakit dapat dihuni oleh organisme ini, seperti pada kateter, instrumen-instrumen dan cairan intravena, bahkan di sabun. Pemindahan dari penderita ke penderita melalui pegawai rumah sakit lebih menentuka dalam penyebaran organisme ini daripada penyebaran melalui udara.

          Hasil survey dan epidemiologi (luar negeri): Pseudomonas merupakan:

·         Infeksi nosokomial 10%, isolasi dari darah 11% dan infekso nosokomial epidemik 4%.

Dalam unit luka bakar atau pusat kanker, Pseudomonas dapat menyebabkan 30% dari semua infeksi.



Patogenesis dan Manifestasi Klinik

Pseudomonas aeruginosa dapat mengadakan infeksi pada jaringan atau bagian dari tubuh. Lesi lokal terjadi pada luka atau luka bakar, kornea, saluran kemih dan paru-paru. Selain daripada itu juga menyebabkan endokarditis bakterialis dan gastroenteritis. Infeksi jaringan kornea dapat menyebabkan kebutaan. Dari infeksi lokal kuman ini dapat menyebar melalui darah, sehingga menyebabkan septikemia dan lesi fokal pada jaringan lain. Pada septikemia angka kematian dapat mencapai 80%.

         Pada penyakit Pneumonia Pseudomonas biasanya terjadi sianosis yang makin lama makin bertambah, biasanya dengan empiema. Dengan sinar X dapat dilihat adanya infiltrasi didalam lobus bagian bawah yang bersifat nodular dan nekrosis dengan pembentukan abses. Mortalitas adalah tinggi pada Pneumonia Pseudomonas.

         Pada penderita leukimia mortalitas lebih tinggi bila penderita leukopeni yang berat. Pada penderita dengan vibrosiskistik, organisme ini sering berkapsul untuk mencegah fagositosis.

Diagnosis Laboratorium

·         Isolasi

Pseudomonas dapat tumbuh pada pelbagai media.





Pengobatan

Kebanyakan antimikroba tidak efektif terhadap Pseudomonas. Kebanyakan dari strain organisme ini peka terhadap: amikasin, gentamisin, tobramisin dan kolistin.

          Kepekaan ini terus berkembang terutama pada pengobatan yang lama. Kira-kira 50% sensitif terhadap karbenisol. Karbenisilin dan gentamisin invivo bekerja sinergistik. Vaksin heptavalen (Pseudogen) telah dikembangkan dan efektif pada luka bkar.

Pengawasan

Penyebaran dari Pseudomonas akan meluas bila cara kerja ceroboh, juga pencucian tangan yang tidak sempurna, desinfektan dan cara pemakaian kateter dan alat pernafasan yang kurang disterilkan dengan baik. Typing dari strain penting untuk mengetahui sumber infeksi dan untuk mencegah penyebarannya.

Pseudomonas yang lain

Sejumlah Pseudomonas lain telah di isolasi dari lingkungan rumag sakit, dan ternyata hanya sebagai kontaminan. Kebanyakan dari organisme ini penghuni dari tanah, tetapi Pseudomonas mallei adalah patogen bagi binatang.

Pseudomonas cepacia

Sering di isolasi dari lingkungan rumah sakit dan bahan klinik. Kuman ini mempunyai hubungan dengan penyakit: endokarditis septikemia, infeksi luka dan infeksi saluran kemih. Kebanyakan resisten terhadap antibiotik.

Pseudomonas maltophilia

Sering di isolasi dari orofaring dan sputum, juga dari lingkungan dan dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Dapat menginfeksi luka, saluran kemih dan darah. Kebanyakan resisten terhadap antibiotika.

Psedomonas mallei

Organisme ini penyebab penyakit kelenjar pada kuda dan keledai. Manusia dapat infeksi karena kontak melalui goresan kulit atau inhalasi.

Pseudomonas pseudomallei

Organisme ini merupakan penghuni biasa dari tanah menyebabkan melioidosis yaitu suatu penyakit kelenjar pada manusia. Organisme ini masuk kedalam badan dengan jalan inhalasi atau melalui kulit lecet. Memberikan penyakit pulmonar yang ringan serupa tuberkulosis atau penyakit jamur. Meliodosis dapat juga berupa septikemia akut dan menyebabkan kematian cepat.

          Reaksi penyakitnya dapat terjadi setelah beberapa tahun dan diberi nama Vietnamese timebomb. Dapat di isolasi dari: sputum, urine, pus atau darah.

Spesies Lain

Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas putida, Pseudomonas alcaligenes. Pseudomonas acidovorans dan Pseudomonas spesies lain telah di isolasi dari bahan klinik. Sering bukan sebagai penyebab penyakit, tetapi meskipun jarang, mereka dapat sebagai penyebab infeksi luka, pleura dan saluran kemih.

          Pseudomonas fluoresens sering di isolasi dari lingkungan rumah sakit atau produk darah. Kuman ini tumbuh merata dalam suhu 37˚C. Gejala pada manusia ialah demam, karena endotoksinnya.

























Identifikasi

Pseudomonas aeruginosa   

1. Penanaman  pada  media Braint  Hert  Infision  ( BHI ) Sampel yang telah dihomogenkan, diambil 1 mL dengan pipet voloumesteril,  kemudian  dituang  pada  media  BHI  secara aseptis di inkubasi 37ºCselama 24 jam.2. Pembiakan  pada  media  Mac  Conkey  Agar secara aseptis diinokulasikan  biakan  kuman dar i media  BHI  ke media MacConkey dengan cara diambil 1 ons mata lalu ditanam secara gores kuadran.Diinkubasi 37ºC selama 24 jam. Koloni

Pseudomonas aeruginosa                                   

dilakukanpurifikasi untuk masing –masing koloni ke media Mac Conkey  diinkubasi 37ºC selama  24 jam.  Koloni

Pseudononas aeruginosa 

pada  media  ini  koloni berbentuk  bulat, warna transparan,  tepi tidak rata,  konsistensi smooth, diameter 2 –3 mm,  elevasi  cembung  bersifat  non  laktosa ferneter.



3. Pengecatan Gram Koloni  tersangka dari media Mac Conkey 1 dilakukan  pengecatan Gram dengan cara diambil koloni dengan ose mata secara aseptis, Diletakan pada  obyek  glass yang sebelumnya  telah di bersihkan dengan  alkohol 70%,diratakan dan dikeringkan  lalu  difiksasi, genangi cat gentian violet 2 –3 menit, cuci dengan air mengalir, gengangi cap lugol 1 menit, cuci dengan airmengalir, gengangi alkohol absolut 45 detik, cuci dengan air mengalir, genangi safranin 3 –4 menit, cuci dengan  air  mengalir,  keringkan dan dilihat dibawah  mikroskop dengan perbesaran 1000 kali.

Pseudomonas aeruginosa 

berbentuk batang, bersifat gram negatif



.4. Uji Biokimiaa. Uji  Produksi  H2S  pada  media  TSIA ( Triple Sugar Iron Agar ) Secara aseptis diinokulasikan  biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia TSIA, diambil 1 ons mata ditanam dengan cara digoreskan pada lereng  media dan ditusuk pada  dasar  media, Inkubasikan selama 24 jampada suhu 37ºC.

Pseudomonas aeruginosa 

menghasilkan K/K H2S dangas

.b. Uji IndolSecara aseptis diinokulasikan biakan kuman dari media Mac Conkey ke media Trypthopan  borth, inkubasikan 370 C  kemudian  ditambah  3–4 tetes  reagen Kofac's melalui dinding  tabung  reaksi. Hasil  positif  ditandai terbentuknya  cincin  merah.

Pseudomonas aeruginosa 

Pada  uji  indol negative.

c. Uji MR ( Metyl Red )Secara aseptis  diinokulasikan  biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia Metyl red, diinkubasikan 37ºC selama 24 jam, kemudian ditambah3 – 4 tetes reagen Metyl Red. Hasil positif berwarna merah.

Pseudomonas aeruginosa 

Uji Metyl Red hasil positif

.d. Uji VP ( Voges Proskaeur )Secara aseptis diinokulasikan biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia Voges Proskaeur Broth, inkubasikan 37ºC selama 24 jam, kemudian tambah3 –4 tetes regen ά naftol 5% dan 3 tetes KOH 40%. Pseudomonas aeruginosa 

pada uji VP  hasilnya  negatif.e. Uji Citrat, motilitis dan Urea Secara  aseptis diinokulasikan biakan kuman dari media Mac Conke y ke media  Simon Citrat, Senisolit, Urea Agar, dengan cara digores kuadarandan ditusuk  untuk  motilitas, inkubasikan 37ºC selama 24 jam.

Pseudomonas aeruginosa 

uji Citrat dan Motil hasilnya positif sedangkanurea hasilnya negatif.



5. Uji Fermentasi Gula –gula

Secara aseptis diinokulasikan  biakan kuman dari media Mac Conkey kemedia gula –gula  ( glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa, manitol)  inkubasikan37ºC selama 24 jam.

Pseudomonas aeruginosa 

pada uji gula –gula semuahasil negatif



.6. Uji KatalaseKoloni dari media  Nutrient  Agar dilakukan uji katalase dengan caramengambil koloni tersebut dengan ose mata secara  aseptis, letakan pada obyek  glass yang  sebelumnya dibersihkan dengan alkohol 70%,  ratakan, kemudian  tambah 1 tetes reagen  H2O2 3% . Hasil positif ditandai dengan terbentuknya gelembung -gelembung udara, warna putih.

Pseudomonas aeruginosa 

uji katalase hasilnya positif



7. Uji OksidaseKoloni

Pseudomonas aeruginosa 

dari media Nutrient Agar dilakukan ujioksidase dengan cara mengambil koloni tersebut dengan ose mata secaraaseptis, letakan  pada kertas saring yang terletak pada obyek glass kemudian  ditambah 1 tetes 1 –1 Dimethyl  Para-phenil Hidroklorida 1%.

Hasil positif dintandai dengan terbentuknya  warna  hitam  pada  koloni dikertas saring.

Pseudomonas aeruginosa  pada uji oksidase hasil positif.





















Daftar Pustaka


Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran








No comments:

Post a Comment